- Back to Home »
- Berita , Isu Semasa , Luar Negara »
- Panas | Indonesia Mendakwa Malaysia Menciplak Tarian Tradisionalnya?
Posted by : Yu. Syamz
Jun 19, 2012
Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan
Minggu, 17 Juni 2012, masyarakat Indonesia mulai ramai membicarakan “klaim” Malaysia atas Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan. Keriuhan ini berasal dari berita di situs Bernama yang menyatakan Malaysia akan meregistrasi tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005.
Rais Yatim menyatakan, mempromosikan kebudayaan dan seni asal Mandailing penting untuk mempererat persatuan. Namun rakyat Indonesia keburu murka. Ini kasus kesekian yang menyulut perseteruan budaya kedua negara.
Ramli Abdul Karim Hasibuan, Presiden Persatuan Halak Mandailing Malaysia, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat perhimpunan warga keturunan Mandailing di jiran, mengklarifikasi. Ia menjelaskan, organisasinya lah yang mengajukan permohonan kepana pemerintah Malaysia untuk mengakui Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan.
Tujuannya, agar kesenian rakyat Mandailing tersebut bisa berdiri setara dengan kebudayaan Jawa, Minang, dan Banjar di Malaysia. “Kami ingin diakui bahwa kami eksis di Malaysia,” kata Ramli. Rais Yatim pun menyanggupi. Ia meneliti dulu kebudayaan Mandailing sebelum menyetujui permintaan itu.
Ramli mengatakan, Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan telah mendarah daging di tengah rakyat Malaysia. Tarian ini sering dimainkan saat perkawinan atau acara-acara perayaan lainnya. Dimasukkannya Tor-tor ke dalam Warisan Kebangsaan Malaysia, tegas dia, bukan untuk klaim negara, melainkan demi pelestarian agar budaya itu tidak hilang.
“Apabila tarian Tor-tor sudah terdaftar, maka kami akan mendapat anggaran dari kementerian untuk melestarikan budaya ini. Atau bahkan kementerian akan membuat satu perkumpulan tari Tor-tor dan Gordang Sembilan,” kata Ramli. Suatu keuntungan bagi pelestarian budaya Mandailing.
Jadi, Ramli menekankan, warisan budaya itu bukan berarti klaim pemerintah. “Dalam akta tahun 2005 tersebut dikatakan, kebudayaan yang terdaftar dipelihara atau dipertahankan, tetapi kepemilikannya tetap kepada asal-usul negara, yaitu Indonesia. Tidak dimiliki pemerintah Malaysia,” lanjutnya lagi.
Ramli menjelaskan, jumlah warga suku Mandailing di Malaysia mencapai 500.000 orang. Warga Mandailing, telah ada di Malaysia sejak tahun 1800, sebelum negara Indonesia dan Malaysia berdiri. “Kami tidak mengatakan Tor-tor itu punya kami. Tor-tor itu punya rakyat Mandailing, Sumatera Utara. Di manapun Anda berada, jika bicara Tor-tor, maka itu milik orang Mandailing,” ujarnya. (umi) - sumber:vivanews
---------------------
Permata : Apakah benar apa yang didakwakan?kita serahkan kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini dengan sebaiknya agar persaudaraan antara dua negara tidak berlanjutan...
Minggu, 17 Juni 2012, masyarakat Indonesia mulai ramai membicarakan “klaim” Malaysia atas Tari Tor-tor dan Gordang Sambilan. Keriuhan ini berasal dari berita di situs Bernama yang menyatakan Malaysia akan meregistrasi tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005.
Rais Yatim menyatakan, mempromosikan kebudayaan dan seni asal Mandailing penting untuk mempererat persatuan. Namun rakyat Indonesia keburu murka. Ini kasus kesekian yang menyulut perseteruan budaya kedua negara.
Ramli Abdul Karim Hasibuan, Presiden Persatuan Halak Mandailing Malaysia, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat perhimpunan warga keturunan Mandailing di jiran, mengklarifikasi. Ia menjelaskan, organisasinya lah yang mengajukan permohonan kepana pemerintah Malaysia untuk mengakui Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan.
Tujuannya, agar kesenian rakyat Mandailing tersebut bisa berdiri setara dengan kebudayaan Jawa, Minang, dan Banjar di Malaysia. “Kami ingin diakui bahwa kami eksis di Malaysia,” kata Ramli. Rais Yatim pun menyanggupi. Ia meneliti dulu kebudayaan Mandailing sebelum menyetujui permintaan itu.
Ramli mengatakan, Tari Tor-tor dan Gordang Sembilan telah mendarah daging di tengah rakyat Malaysia. Tarian ini sering dimainkan saat perkawinan atau acara-acara perayaan lainnya. Dimasukkannya Tor-tor ke dalam Warisan Kebangsaan Malaysia, tegas dia, bukan untuk klaim negara, melainkan demi pelestarian agar budaya itu tidak hilang.
“Apabila tarian Tor-tor sudah terdaftar, maka kami akan mendapat anggaran dari kementerian untuk melestarikan budaya ini. Atau bahkan kementerian akan membuat satu perkumpulan tari Tor-tor dan Gordang Sembilan,” kata Ramli. Suatu keuntungan bagi pelestarian budaya Mandailing.
Jadi, Ramli menekankan, warisan budaya itu bukan berarti klaim pemerintah. “Dalam akta tahun 2005 tersebut dikatakan, kebudayaan yang terdaftar dipelihara atau dipertahankan, tetapi kepemilikannya tetap kepada asal-usul negara, yaitu Indonesia. Tidak dimiliki pemerintah Malaysia,” lanjutnya lagi.
Ramli menjelaskan, jumlah warga suku Mandailing di Malaysia mencapai 500.000 orang. Warga Mandailing, telah ada di Malaysia sejak tahun 1800, sebelum negara Indonesia dan Malaysia berdiri. “Kami tidak mengatakan Tor-tor itu punya kami. Tor-tor itu punya rakyat Mandailing, Sumatera Utara. Di manapun Anda berada, jika bicara Tor-tor, maka itu milik orang Mandailing,” ujarnya. (umi) - sumber:vivanews
---------------------
Permata : Apakah benar apa yang didakwakan?kita serahkan kepada pimpinan untuk menyelesaikan masalah ini dengan sebaiknya agar persaudaraan antara dua negara tidak berlanjutan...
.:: Arkib Permata ::.
-
▼
2012
(277)
-
▼
June
(75)
- Oh My English!
- Selamat tinggal intense debate
- Testing..xpayah datanglaa...
- Untuk Apa Follower Ramai?
- Nasihat Ulama' #01
- BILA ANAK MANDIKAN KEYBOARD
- Segmen : Jom Tambah Followers Blog by Mizz Wenn
- Bloglist Julai Pecinta Pink
- Manfaatkan Masa Cuti dengan Komitmen
- Big Boh Masuk Astro
- Buku Apakah Yg Di pegang Oleh Barrack Obama
- Kemenanganmu satu Tanggungjawab Besar
- Dr.Muhammad Mursi Presiden Mesir Yang SAH!!!
- Tips | Husnu Zhon
- Aplikasikan dalam diri...Terima Kasih Kawan
- Tunduk Pandangan
- 4 wanita ISLAM dicekup
- Kita Kisah Jika....,Tapi Kita Tak kisah Jika...
- Cukuplah 'van' itu menjadi Peringatan...
- Takutnya menggenggam Segulung Ijazah
- Bala Lagi Di Terengganu...
- Panas! | Suka Sangat Ke Makan Duit Haram?
- Hakikat Seorang Blogger
- Kalau Nak Makan Durian Perlu Ada Alat nie..
- 19 Jun 2012 | Jutaan Berhimpun di Tahrir
- Panas | Indonesia Mendakwa Malaysia Menciplak Tari...
- Pengumuman Follower Bertuah!
- Tips | Keselamatan Dalam Internet
- Bagaimana Nak Komen Intense Debate?
- Tips Hilangkan Stress
- Syabas! | Kejohanan PAHAT Motocross H.Trg
- Kini Abby Tahu....
- Duhai Bloggers…Bagaimana untuk mengubah kalau anda...
- Jalan Sempit Tapi Ramai Yg 'Galak' Utk Memotong
- Seniorku Maut Dilanggar Kereta...T_T
- [Al-Kisah Rumah Tangga Di Facebook]-Ingat Tuuu..
- TOLONG!! | Bantu Cari Kenalan@Keluarga Jenazah
- Bila Nak Kawen,Baru Kenal Masjid & Surau??
- Hilangnya lagi sebutir permata - petanda kiamat se...
- Mengundi dan Haji...Mana Lebih Perlu Diutamakan Me...
- Bila EURO menyapa...
- Edit Gambar&Fitnah Perangai Setan!
- Makan Daging Manusia..eeee...seriau!
- Segmen Bloglist Jun 2012 by Essya Lavigne
- SEGMEN | JOM BIKIN FILEM Bersama Mak Dara
- Subhanallah! | Kebesaran Allah Di Sabah 12 Jun 2012
- Pencarian Follower Bertuah!
- Mesra Blogger : Segmen Tambah Follower dan Rakan B...
- Pengantin Pil Kuda...
- Darah Syria Masih Mengalir,Hidupku Terus Dilena Mimpi
- Cikgu | Awas ni!
- Bahana Hina Nabi | ditikam 15 kali!
- Aku Pejuang Bukan Petualang!
- Mengetahui Keberatan Blog
- Betulkan Saf...
- Autolike FB...ape fungsi dan kelebihan?
- Bentang Menifesto dlm TV satu perkembangan Baik!
- Tinggal Rokok,Dapat Kawen!!
- Syria | Apa Dosa Budak Kecil Ini???
- Anugerah Ilahi
- Yang Benar Tetap Benar!
- Disebalik Kalimah F.A.C.E.B.O.O.K
- Mas Kahwin | Mak Oii..
- Rogol | Murid seusia 12 tahun ada teman lelaki?
- Halau | Betul ke kerana perbezaan politik??
- Dedikasi Khas Buat Sahabat di Tahrir...
- Terkini | Tahrir kembali Bersuara!
- Apakah Nasib Pelajar INi???!!!
- Logo Rasmi | Amacam???
- Tafsir | سورة الفيل [Gajah]
- [Gambar] : Ku Lihat hijau
- KpOP tetap Haram sekalipun ditaja!
- Diari Peribadi Tidak Lagi Rahsia...
- ~ Bidadari ~
- Akta Keterangan : Zalimnya....
-
▼
June
(75)